Seorang mertua di Desa Bipakali, Kec. Gunung Bintang Awai (GB Awai), Kabupaten Barito Selatan (Barsel), Provinsi Kalteng, harus berurusan dengan aparat kepolisian setelah nekat menganiaya anak dan menantunya.
Pelaku S (52) pria paruh baya tersebut telah dilaporkan oleh korban S (34) yang merupakan menantunya lantaran melakukan penganiayaan hingga menyebabkan tangan korban hampir putus dan leher mengalami luka robek serta jari telunjuk dari istri korban yang juga merupakan anak pelaku terputus.
Kapolres Barsel AKBP Agung Tri Widiantoro, S.I.K., M.H. melalui Kapolsek GB Awai Iptu Rahmat Saleh S., S.H., M.H. membenarkan kejadian tersebut.
“Iya betul ada kasus penganiayan. Kronologisnya pada Minggu (10/1/2021) pukul 23.00 WIB, pelaku yang saat itu tengah tertidur merasa terganggu karena suara kencang musik korban dari dalam kamar,” terang Rahmat.
Kapolsek menambahkan, pelaku yang selama ini tinggal bersama anak dan menantunya tersebut kesal lalu mengambil sebilah parang yang ada di kamarnya. Kemudian memasuki kamar korban dan langsung membacok tubuh korban yang saat itu tengah berada di atas kasur.
“Pada saat itu, anak korban yang berniat melerai kejadian tersebut ikut menjadi korban hingga jari tangan telunjuk sebelah kirinya putus,” terang Kapolsek.
Usai kejadian tersebut, korban dibantu istri dan tetangga sekitar rumahnya dilarikan ke Puskesmas Desa Patas dan setelah mendapat perawatan kemudian korban dirujuk ke Rumah Sakit Jaraga Sasameh Buntok.
Pelaku dan barang bukti berupa sebilah parang beserta sarung (kumpangnya) telah diamankan di Mapolsek GB Awai dan untuk kasus ini, Polisi menerapkan Pasal 44 Ayat (1) UU RI No. 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah tangga dan Pasal 351 Ayat (2) KUHPidana dengan kurungan penjara 10 tahun dan denda Rp30 juta.
sumber :borneodaily.co.id
Posting Komentar
Posting Komentar