Seorang janda bernama Sriyanti (44) harus banting tulang sendiri untuk menghidupi keluarganya.
Ia adalah seorang janda 16 anak, sebanyak 13 orang di antaranya tinggal bersamanya, di sebuah rumah 3x6 meter di Pemalang, Jawa Tengah.
Selain itu ada seorang cucunya yang juga tinggal bersamanya di rumah yang sangat kecil itu.
Sementara suaminya sudah meninggal dunia setahun lalu karena sakit.
Untuk pengobatan suaminya dulu, ia kini menanggung beban utang Rp 25 juta.
Sriyanti sehar-hari hanyalah seorang penjual es cendol di Pemalang.
Ia mengaku penghasilannya rata-rata Rp 70 ribu per hari.
Namun saat sepi, ungkapnya, ia hanya menghasilkan Rp 50 ribu.
Penghasilan sebanyak itu tidak cukup untuk membuat keluarganya bisa memiliki kehidupan yang layak.
Tapi uang segitu dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh Sriyanti supaya semua anaknya bisa tetap makan.
Berikut kisah hidup Sriyanti yang dikutip dari Tribun Jateng.
Tangis bocah mewarnai rumah 3X6 meter di gang sempit di RT 02 RW 01, Desa Wanarejan Utara, Kecamatan Taman, Pemalang.
Rumah itu adalah kediaman Sriyanti (44) bersama 13 anaknya dan seorang cucunya.
Anak Sriyanti sebanyak 16 orang, namun dua orang sudah menikah dan tinggal dengan suami, satu orang lagi meninggal saat kecil.
Di rumah sempit itu Sriyanti terlihat sibuk mengurus belasan anak kecil itu.
Sriyanti menjelaskan, anaknya yang paling kecil berusia satu tahun, yang lahir tahun 2020 lalu.
Perempuan ini sangat hafal dengan nama anak-anaknya lengkap dengan usianya.
"Paling kecil namanya Gendis Nadhifah usia satu tahun, lalu Shafar Rafasya usia dua tahun," ucapnya.
Selanjutnya Syaif Bahrin tiga tahun. Ragil Ferbrian enam tahun.
Lalu ada Damar Evan tujuh tahun, Lintang Yuwana berusia delapan tahun, Atika Wulan berusia sepuluh tahun.
"Irwan Aji dua belas tahun, Isya Maulana sebelas tahun, Bima Aldi berusia tiga belas tahun," tambahnya.
Selanjutnya adalah Kharisma Mutiara empat belas tahun, Tiara Puspita 16 tahun.
"Serta Angga dan Anggi yang sudah pisah KK hampir 27 tahun," terangnya.
Dari belasan anaknya, Sriyanti mengatakan delapan anaknya belum punya akta kelahiran.
Perempuan 44 tahun itu mengatakan hanya bisa berdoa agar diberi kesehatan dan rezeki, supaya bisa membiayai anak-anaknya.
"Sudah jadi jalan hidup saya, semoga saja diberi kekuatan menjalani, serta diberi kesehatan dan rezeki," ucapnya saat ditemui, Sabtu (8/5/2021).
Hasil jualan es cendol yang ia lakoni pun jauh dari kata cukup, untuk membiayai kebutuhan keluarga.
Beberapa hari ini dia juga tidak jualan karena anaknya ada yang tidak enak badan.
Biasanya saat saya jualan, anak-anaknya di rumah dijaga oleh yang lebih tua.
Di Kartu Keluarga milik Sriyanti tertera 13 nama bocah, dengan usia paling kecil 1 tahun
Bahkan saking banyaknya nama yang tercatat, KK miliknya sampai dipisah menjadi dua halaman.
Posting Komentar
Posting Komentar